Kamis, 23 Januari 2020

Tanya Jawab Seputar Pendidikan Kewarganegaraan



1.    Cara mensosialisasikan Pendidikan Kewarganegaraan agar tujuan Pendidikan Kewarganegaraan dapat berhasil.
Pendidikan Kewarganegaraan pada umumnya memiliki tujuan utama untuk menghasilkan atau membentuk warga Negara yang baik., selain itu juga untuk mewujudkan rasa nasionalisme dan patriotisme untuk bangsanya. Agar tujuan pendidikan kewarganegaraan dapat berhasil, maka diperlukan sosialisasi hasil kajian esensi pendidikan kewarganegaraan dan sosialisasi bagaimana pembelajarannya agar mampu memperkuat revitalisasi nasionalisme suatu bangsa menuju character and nation building sebagai tumpuan harapan pendidikan masa depan. Mensosialisasikannya salah satunya dengan cara mewajibkan anak-anak untuk mengikuti pendidikan dasar yang didalamnya juga terdapat pendidikan kewarganegaraan, juga pendidikan formal maupun informal harus menggunakan proses belajarnya menyenangkan, mengasyikkan, sekaligus mencerdaskan. Selain itu juga dengan menyempurnakan kurikulum inti pendidikan kewarganegaraan.
.
2.    Alasan pentingnya pendidikan Kewarganegaraan bagi suatu negara/bangsa.
Pertama, materi pendidikan kewarganegaraan mengajarkan siswa untuk mengenal aturan dasar kewarganegaraan. Hal ini khususnya terkait hak dan kewajiban mereka sebagai warga Negara. Kedua, pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu media untuk mengajarkan kehidupan politik kepada siswa, tanpa harus terlibat langsung dalam kegiatan politik praktis. Ketiga, dapat mendidik siswa untuk lebih memiliki toleransi dan tenggang rasa terhadap sesame manusia yang berada dalam satu Negara yang sama. Keempat, pendidikan kewarganegaraan memberikan pengetahuan pada siswa tentang peraturan Negara yang mengikat agar para siswa bias hidup dalam aturan hokum yang berlaku. Dan yang terakhir, sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air pada siswa. Dengan demikian, diharpkan rasa nasionalisme dapat ditumbuhkan melalui pelajaran ini. (Lemhannas.Pendidikan Kewarganegaraan.2005)

3.    Evaluasi silabus pendidikan Kewarganegaraan yang terbaru.
Silabus pendidikan Kewrganegaraan untuk perguruan tinggi menurut saya bagus, walau masih perlu untuk ditambah dengan materi yang dapat meningkatkan kualitas wawasan mahasiswa mengenai kepentingan publik dan kewarganegaraan serta mengerti problematika  bangsa dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di era global, sehingga para mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan mampu memberikan kontribusi solusi pemecahan masalah, bukan menjadi bagian dari problem itu sendiri. Karena sejauh ini sebagian mahasiswa malah menjadi masalah, seperti tindakan tawuran dan kekerasan serta demokrasi yang anarkis.

4.    Mengenai pelaksanaan hak dan kewajiban warganegara serta pemerintah yang sesuai dengan pasal-pasal UUD 1945.
Sejauh ini pemerintah belum menjamin terlaksana beberapa hak dan kewajiban warganegara sehingga masyarakat belum dapat melaksanakan beberapa hak dan kewajibannya, seperti memperoleh bantuan hokum yang sekarang ini hanya bagi masyarakat yang berduit. Contoh lainnya masyarakat belum mendapat kehidupan, dan pekerjaan yang layak karena pemerintah belum menyediakan kesejahteraan warganya. Sedangkan dalam warganegaranya, masyarakat kecil belum melaksanakan kewajiban mengikuti pendidikan dasar. Padahal, pemerintah sudah menyediakan sekolah gratis.

5.    Solusi agar terjadi hubungan yang sehat antara pemerintah pusat dan daerah.
Pertama, melakukan prinsip sharing of power (berbagi kewenangan), dalam arti bahwa pemerintah pusat, selain memiliki kewenangan pokok, juga memiliki kewenangan- kewenangan sektoral yang dikelola secara bersama-sama dengan pemerintah daerah. Dengan demikian, sejatinya, kewenangan yang dimiliki oleh daerah tidak lain adalah kewenangan- kewenangan sektoral yang telah didesentralisasikan oleh pemerintah pusat. Kedua, melakukan rekonstruksi konsep desentralisasi dan otonomi daerah. Ketiga, memperbaiki agenda reformasi yang lebih berorientasi pada peningkatan kapasitas negara. Dan yang terakhir, dilakukannya perubahan pola interaksi state-society agar tidak terjadi perebutan keputusan antara pemerintah pusat dan daerah, sehingga semakin berperannya elite masyarakat (societal actors) dalam proses pengambilan keputusan dan dalam pelaksanaan kebijakan.

6.    Pentingnya pendidikan HAM bagi warga Negara Indonesia dalam mewujudkan Indonesia baru.
Pendidikan HAM penting untuk diupayakan. Menurut Asmar Oemar Saleh (Mantan Deputi HAM, Meneg HAM RI) ,pendidikan HAM memiliki dimensi strategis dalam memajukan, melindungi, menegakkan dan menghormati HAM. Pendidikan HAM bukan saja merupakan ikhtiar untuk menyebarluaskan pemahaman dan wawasan HAM kepada seluruh masyarakat secara holistic, tetapi juga penciptaan agar HAM menjadi bagian integral dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan HAM juga merupakan refleksi dari usaha melindungi HAM. Perlindungan terhadap HAM ini kini bahkan menjadi tuntutan dan harapan seluruh masyarakat di satu sisi dan di sisi lain menjadi kewajiban Negara.  Sehingga bila perkembangannya berhasil, dalam jangka panjang berdampak positif dan konstruktif bagi kehidupan manusia yang lebih beradab, demokratis dan menjunjung tinggi nilai-nilai HAM untuk mewujudkan Indonesia baru, tanpa adanya pelanggaran HAM kembali.

7.    Pendidikan Kewarganegaraan yang ideal bagi Indonesia agar tujuan  Pendidikan Kewarganegaraan berhasil, dan contoh parameter keberhasilannya.
Pendidikan Kewarganegaraan yang ideal yaitu sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia dan ideology pancasila, dalam proses pembelajarannya juga menyangkut kondisi dan problematika bangsa sehingga siswa dapat memecahkan masalah bangsa ini. Dalam keberhasilannya, di kehidupan bangsa tidak ada lagi masalah seperti kasus korupsi, terciptanya keadilan hokum, pemerintah kembali ke rakyat, dan rakyat lebih demokratis dan ikut campur dalam pemerintahan, tidak lagi golput.

8.     Cara mencegah disintegrasi bangsa, karena adanya aspirasi kedaerahan yang menguat dan adanya gerakan New Etnisitas.
Diperlukan suatu upaya pembinaan yang efektif dan berhasil, diperlukan pula tatanan, perangkat dan kebijakan yang tepat guna memperkukuh integrasi nasional antara lain :
a.       Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
b.      Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus.
c.       Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma (nilai-nilai Pancasila) yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
d.      Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
e.       Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan bijaksana, serta efektif.

9.    Akar permasalahan terorisme Indonesia
Aksi terorisme di tanah air tidak serta merta dilakukan karena motivasi ideology, negara islam Indoensia, atau balas dendam, tetapi yang juga akar terorisme yang bersumberdari kemiskinan, ketidak adilan. Bila terorisme negara dilakukan dengan mengontrol organisasi masyarakat sipil, maka terorisme sekarang dilakukan dengan meningkatnya kebebasan masyarakat sipil berorganisasi. Bila terorisme Negara melahirkan ketidak adilan dan kemiskikan, maka terorisme sekarang lahir atau berakar dari ketidakadilan dan kemiskinan.

10.          Solusi permasalahan terorisme di Indonesia.
-         Melalui strategi supremasi hukum, upaya penegakan hukum dalam memerangi terorisme dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Tidak pandang bulu dan tidak mengarah pada penciptaan citra negatif pada kelompok/komunitas tertentu.
-         Prinsip indepedensi juga di laksanakan untuk menegakkan ketertiban dan melindungi masyarakat dari pengaruh tekanan negara asing atau kelompok tertentu.
-         Melakukan koordinasi antara instansi terkait dengan komunitas intelejen dalam penyaluran informasi dan analisa serta partisipasi aktif dari komponen masyarakat.
-         Strategi demokrasi di terapkan dengan memberikan peluang kepada masyarakat sebagai saluran aspirasinya dalam meredam potensi gejolak radikalisme dan terorieme.
-         Melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat serta memberikan kefahaman dan membentuk pola fikir yang benar.
-         Masyarakat diberi andil untuk ikut serta dalam usaha-usaha menaggulangi terorisme.

11.          Manajemen Konflik.
Manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan kea rah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa memakai bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran.

12.          Akar permasalahan terjadinya konflik.
Banyak akar permasalahan terjadinya konflik, salah satunya seperti contoh diatas yaitu karena unsur SARA. Menurut Sigit Dwi Kusrahmadi, M.Si (dalam artikel Pandangan teori konflik terdapat masyarakat majemuk), konflik sosial dapat bersumber dari pertentangan atau pertikaian antar pribadi, mulai  dari  konflik  kelas  sampai  tingkat  nasional.  Dalam  kondisi  konflik  kelompok kepentingan akan saling bersaing dan bertikai untuk memenangkan kelompoknya.  Konflik sebagai  gejala  sosial  yang  melekat  pada  masyarakat  bersumber  dari  permasalahan-permasalahan  yang  ada  dalam  masyarakat  itu  sendiri.  Perubahan  sosial  yang  timbul dalam masyarakat karena dalam masyarakat ada unsur-unsur yang saling bertentangan. Kontradiksi  ini  bersumber    dalam  kenyataan  bahwa  dalam  masyarakat  mengenal pembagian  kekuasaan  yang  tidak  merata,  sehingga  terjadi  penindasan  sebagai  benih konflik. Terjadinya konflik sebagai hal wajar, namun memiliki sisi positif  karena konflik dapat mendorong terjadinya perubahn sosial dalam masyarakat yang maju.

13.          Solusi untuk mengatasi konflik
Menurut Sigit Dwi Kusrahmadi, M.Si (dalam artikel yang berjudul Pandangan teori konflik terdapat masyarakat majemuk) ,dalam  usaha  mengatasi  konflik  diperlukan  acuan  budaya  nasional  yang  dapat diterima  oleh  seluruh  masyarakat  majemuk    dengan  mengedepankan    nilai-nilai demokratisasi, eqalitarian, keadilan, dan kebebasan dalam mengembangkan agama dan budaya. Dalam menyelesaikan konflik dperlukan resousi konflik  yang harus memahami akar  permasalahan;  baik  ekonomi,  politik,  sosial,  budaya,  agama  dan  hubungan  antar setiap elemen bangsa. Setiap elemen bangsa juga harus mengembangkan  kearifan lokal dan keunggulan masyarakat majemuk  dalam koridor negara  Integralistik agar terwujud masyarakat Sipil atau Civil Society.

14.          Cara mengatasi masalah pulau-pulau di perbatasan
Penjagaan wilayah perbatasan dapat melalui orientasi pembangunan kawasan perbatasan yang integratif dan berkesinambungan. Artinya segenap komponen bangsa memiliki peran dan tanggungjawab yang sama, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat dalam memajukan kawasan perbatasan. Integrasi perencanaan,regulasi, kelembagaan dan pembiayaan pembangunan harus berjalan sinergis yang melibatkan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Untuk pemerintah sendiri, ada dua hal yang harus dilakukan dalam menangani masalah perbatasan. Kedua hal itu adalah memberi anggaran khusus untuk warga negara di perbatasan dan menambah pos-pos penjagaan di daerah perbatasan.

15.          Cara meningkatkan nasionalisme Indonesia agar tidak terjadi Libanonisasi atau Balkanisasi dan NKRI tinggal nama saja.
Salah satu upaya agar tidak terjadi libanonisasi, yaitu menumbuhkan rasa cinta perbedaan budaya dan memupuk sikap toleransi bagi masyarakat. Dan beberapa cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme, menumbuhkan semangat rela berkorban dan gotong royong ddi masyarakat, lebih mencintai produk dalam negeri, menanamkan dan mengamalkan nilai pancasila dengan sebaik-baiknya, menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya, mewujudkan supremasi hokum, menerapkan dan menegakkan hokum dalam arti sebenarnya dan seadilnya, serta masyarakat harus selektif terhadap pengaruh globalisasi diberbagai bidang, bidang ideology, politik, ekonomi, sosial budaya bangsa.

16.          Implementasi Wawasan Nusantara agar Negara kesatuan RI tetap utuh di masa globalisasi.
Setiap warga Negara haruslah memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan berbagai bidang ,serta sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek ipoleksosbudhankam sehingga setiap warga negara dapat mengeliminir pengaruh buruk pada aspek tersebut.

17.          Paham kekuasaan Machiavelli ditinjau dari falsafah dan ideology Pancasila.
Menurut Machiavelli, sebuah negara akan bertahan apabila menerapkan dalil-dalil berikut: pertama, segala cara dihalalkan dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan; kedua, untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (divide et impera) adalah sah; dan ketiga, dalam dunia yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.
Pernyataan tersebut bertentangan dalam wawasan nusantara teori geopolitik yang menyatakan Indonesia mempunyai falsafah dan ideologi Pancasila menganut paham perang dan damai dalam sebuah ungkapan ‘Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Jelas, Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan serta adu kekuatan karena mengandung ekspansionisme dan persengketaan.

18.          Pendidikan multicultural yang bisa menghasilkan integrasi nasional dan merendam konflik.
Istilah pendidikan multikultural secara sederhana adalah pendidikan tentang  keragaman  kebudayaan  dalam  merespon  perubahan  demografis  dan  kultural lingkungan bahkan dunia  secara keseluruhan. Pendidikan  multikultural  adalah    proses penanaman  cara  hidup  untuk    menghormati  secara  tulus,  dan  toleran  dalam keberagaman  budaya  yang  hidup  di  tengah-tengah  masyarakat  majemuk.  Dengan diberikannya pendidikan multikultural diharapkan adanya   kelenturan mental bangsa dalam  menghadapi  konflik-konflik  yang  berbau  suku  antar  golongan  ras  dan  agama (SARA),  sehingga persatuan bangsa tidak mudah retak dan terjadi disintegrasi bangsa

19.          Cara mempertahankan Ketahanan Ipoleksosbud Hankam dan bangsa Indonesia tetap survive.
Dalam ketahanan Ipoleksosbud Hankam, melalui ketahanan dalam aspek Ideologi dan ketahanan dalam aspek ekonomi Indonesia bisa tetap survive. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya agar tetap mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Pendidikan Moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara mengintegrasikannya kedalam mata pelajaran pkn atau lainnya. Dalam pembangunan ekonomi yang merupakan usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan dibawah pengawasan anggota masyarakat,memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.

20.          Belum lama ini BBM naik, Tarif Dasar Listrik juga akan dinaikkan, sumbangan pemikiran yang konkrit agar bangsa Indonesia bisa makmur sebagaimana tujuan Negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Dalam pembukaan UUD, salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah mensejahterakan rakyat. Seharusnya pemerintah menyediakan keringanan untuk kebutuhan rakyatnya, seperti subsidi BBM dan peringanan tariff listrik bagi yang kurang mampu. Dalam pemberian subsidi BBM, pemerintah juga harus melakukan pendataan agar lebih tepat sasaran konsumen BBM yang ber subsidi benar-benar masyarakat yang kurang mampu. Sehingga kesejahteraan rakyat dapat digapai.

21.          Nilai budaya yang bagaimana agar bangsa Indonesia bisa maju.
Indonesia memiliki berbagai macam budaya, yang seharusnya bila dirawat dan dilestarikan dan dipadukan dengan perkembangan jaman akan memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa ini. Aset budaya yang tidak dijumpai di negara lain ini, bisa menjadi ciri khas bagi Indonesia dan dapat memberikan sumbangan besar majunya bangsa ini lewat kelestarian budaya. Tinggal bagaimana pemerintah mengelola dan melakukan kebijakan, serta kita sebagai pemilik asset budaya tersebut menunjukkan kepada dunia Internasional. Sehingga bangsa ini menjadi pesaing utama bagi Negara sosial budaya lain.

22.          Tentang Sosial Engineering dalam perubahan sosial agar masyarakat Indonesia dapat menyesuaikan dengan kemajuan jaman.
Rekayasa sosial atau “sosial engineering” adalah campur tangan sebuah gerakan ilmiah dari visi ideal tertentu yang ditujukan untuk mempengaruhi perubahan sosial, dengan kata lain perubahan sosial yang direkayasa sedemikian mungkin. Dalam konteks ini, perubahan sosial yang diinginkan adalah dari masyarakat pertanian menuju masyarakat industri. Sosial Engineering menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alat perubahan. Sasaran perubahan, yaitu masyarakat pertanian direncanakan dengan suatu metodologi strategi perubahan agar menjadi desain akhir menuju masyarakat yang lebih baik lagi, yaitu masyarakat industri. Perubahan sosial yang terencana ini, jika dilakukan dengan baik akan menimbulkan dampak postif bagi bangsa Indonesia, antara lain dapat merubah perilaku individual masyarakat, merubah set sosial yang sesuai dengan kemajuan jaman. 

23.          Realisasi GBHN Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam perwujudan pembangunan nasional, garis besar halauan Negara (GBHN) milik presiden belum terealisasikan dengan baik , sebab banyak pembangunan yang malah menjadi kasus baru KKN. Sekarang ini GBHN sudah ditinggalkan dan masyarakat ingin kembali ke GBHN. Menurut wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saefuddin, istilah GBHN cuma penamaan. Kini, pemerintah memakai istilah Rencana Pembangunan Jangka Panjang atau Menengah yang pada hakikatnya sama dengan GBHN. Sejak amandemen konstitusi dilakukan, sistem juga ikut berubah. Sekarang, mandat ada pada presiden, dan visi misi presiden jadi bahan dasar garis besar haluan negara.

24.          Cara mengatasi KKN di Indonesia yang telah menggurita.
Permasalahan KKN di Indonesia semakin banyak dan sulit dipecahkan. Adanya permasalahan moral bangsa ini mengindikasikan bahwa pendidikan kewarganegaraan belum mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan warga Negara yang baik. Untuk itu salah satu upaya dalam memberantas KKN jangka panjang adalah menyiapkan warganegara yang baik, bermoral mulia melalui pendidikan kewarganegaraan yang ideal. Untuk jangka pendeknya, pemerintah seharusnya menyiapkan kesejahteraan para wakil rakyat dan juga rakyatnya, dan melakukan pengawasan. Serta pihak-pihak atau lembaga pemerintah yang bertugas memberantas korupsi membentuk integritas nasional yang dilandasi niat juga tekad untuk memberantas korupsi.

25.          Solusi permasalahan sosial (penyalahgunaan Narkoba)
Permasalahan sosial di Indonesia salah satunya adalah masalah Narkoba. Dewasa ini penyalahgunaan narkoba semakin marak, bahkan artis juga ikut terlibat. Narkoba yang sebenarnya termasuk perobat-obatan kedokteran yang penggunaanya harus sesuai kedokteran, seringkali disalahgunakan. Latarbelakangnya karena adanya permasalahan, sehingga harus menenangkan dengan mengkonsumsi obat terlarang tersebut. Upaya untuk menanggulangi permasalahan tersebut diantaranya melalui sosialisasi tentang bahaya penggunaan narkoba, memberlakukan UU tentang narkoba, menghentikan peredaran narkoba secara bebas, dan menyediakan tempat rehabilitasi bagi mantan pengguna narkoba. Pelayan tempat rehabilitasi menggunakan pendekatan multidisipliner, bersifat kuratif, rehabilitative, promotif dalam bentuk bimbingan pengetahuan dasar, pendidikan fisik, mental, sosial, resosialisasi sertapelatihan keterampilan agar mantan pengguna narkoba mampu mandiri dan berperan aktif dalam bermasyarakat




Disqus Comments